TARI PAREBUT SEENG
Pergelaran Tari Ini Dalam Acara Parade Tari Nusantara 2005 Di Sasono Langen Budoyo Tmii Wakil Jawa Barat .tarian Ini Karya Rudi Kurniawan Dan Toto Sugiarto Dengan Penata Gending Ujang Hendi Sanggar Seni Anggitassari Parungkuda Sukabumi Tarian Ini Pertama Di Gelar Pada Acara Festival Tari Kreasi Tingkat Prof Jawabarat Th 2004 Dan Alhamdulillah Meraih Juara Umum Untuk Wakil Ke Parade Tari Nusantara. (kebudayaan Kab. Sukabumi) Sanggar Anggitasari : Babakan Peundeuy 01/02 Bojongkokosan Parungkuda, Kab. Sukabumi, West Java Indonesia , Postcode 43357
TARI DOGDOG LOJOR
Karya Tari Ini Mengambil Dari Akar Tradisi Upacara Seren Tahun Kampung Adat Ciptarasa Kec. Cisolok Kab. Sukabumi, Tarian Ini Ditata Oleh Toto Sugiarto Dan Rudi Kurniawan Dengan Penata Gending Ujang Hendi Sanggar Anggitassari Parungkuda Sukabumi, Binaan Bidang Kebudayaan Kab. Sukabumi Yang Telah Meraih Juara Umum Pada Festival Tari Kreasi Jawa Barat Di Taman Mini Indonesia Indah Tahun 2005 Dan Menjadi Wakil Jawa Barat Di Parade Tari Nusantara Th 2007 Meraih Terbaik 5 Besar. Sanggar Anggitasari : Babakan Peundeuy 01/02 Bojongkokosan Parungkuda, Kab. Sukabumi, West Java Indonesia , Postcode 43357.
ANEKA TARIAN KHAS KAB. SUKABUMI
TEATER RAKYAT LISUNG KARAMAT
KAMPUNG ADAT CIPTA GELAR
Pada umumnya, sebagian besar masyarakat Kabupaten Sukabumi adalah masyarakat yang religius dan sangat memegang erat mengenai adat istiadat peninggalan leluhur. Dikawasan Kab. Sukabumi terdapat empat tempat kampung adat yang masih melestarikan kearifan lokal sebagai pegangan mereka dalam bersosialisasi dan berkomunikasi bersama lingkungan. Kampung adat Ciptagelar, Girijaya, Sirnaresmi, dan Sirnarasa adalah kampung adat yang memegang teguh tata cara berinteraksi bersama lingkungan
PESTA LAUT
Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, upacara pesta laut atau syukuran nelayan di laksanakan sebagai ungkapan syukur. Dalam proses ini beragam kesenian helaran (arak-arakan) seperti tari angklung buncis hingga sisingaan di pertontonkan. Puncak dari acara ini adalah pemberian saji yang di buang ke laut sebagai rasa syukur atas hasil tangkapan ikan yang melimpah.