Gunung ini dapat didaki dari beberapa jalur diantaranya jalur yang umum sering dipakai adalah jalur dari Wana Wisata Cangkuang Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, dari Cangkuang ini ada dua jalur yakni jalur lama yang menuju puncak Gunung Salak 1 dan jalur baru yang menuju Kawah Ratu. Jalur yang penuh dengan nuansa mistik untuk berjiarah adalah jalur dari Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu. Jalur lainnya adalah jalur Desa Girijaya dan Jalur Desa Kutajaya / Cimelati. Jalur yang banyak terdapat air terjunnya adalah jalur Pasir Rengit.
Gunung Gede mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama. Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana. Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya burung langka yaitu Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan burung hantu (Otus angelinae). Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995.
Perkebunan Goalpara di desa Cisarua kec. Sukaraja +/- 15 km dari Kota Sukabumi. Transportasi bisa menggunakan mibol, motor. Daya tarikpenginapan bernuansa pedesaan, perkemahan, sungai dan bebatuan. Fasilitas tempat makan murah, wc umum, parkir mobil, motor, telpom umum, penginapan.
Bumi perkemahan Pondok halimun. Di kec. Sukabumi +/- 11 km dari Kota SukabumiTransportasi bisa menggunakan mibol, motor. Daya tarikpenginapan bernuansa pedesaan, perkemahan, sungai dan bebatuan. Fasilitas tempat makan murah, wc umum, parkir mobil, motor, telpom umum, penginapan.
Bumi perkemahan Cinumpang di kec. Kadudampit. Transportasi bisa menggunakan mibol, motor. Daya tarikpenginapan bernuansa pedesaan, perkemahan, sungai dan bebatuan. Fasilitas tempat makan murah, wc umum, parkir mobil, motor, telpom umum, penginapan.
siapa yang tidak kenal sebuah gua wisata dengan jutaan kelelawar yang hidup di dalamnya. Lokasi yang dekat dengan tempat wisata Pelabuhan Ratu ini menyimpan berbagai keunikan tersendiri. Sejak tahun 1937, Gua Lalay telah menjadi catatan tersendiri bagi para ilmuwan Belanda waktu itu. Sebuah kunjungan ilmiah pernah dilakukan di lokasi gua ini tepatnya 7 November 1937. Sedangkan gambar di Gua Lalay tersebut di publikasi tahun 1938 dalam sebuah jurnal de Tropische Natuur. Jaman dulu, Pelabuhan ratu lebih dikenal dengan Wijnkoopsbaai dan dalam kunjungan ilmiah waktu itu lebih banyak mengupas vegetasi di sekitar kawasn tersebut.
Barisan ratusan ribu kelelawar yang meliuk-liuk, menyerupai “awan hidup” yang keluar dari Gua Lalai, merupakan atraksi yang sangat menarik di waktu sore hari.